Selasa, 08 Januari 2019

Tanpa Uang Bisa Jadi Pedagang





Salam sukses.
Saudaraku..! Banyak orang bilang bahwa modal usaha adalah uang, namun tidak menurut saya. Untuk menjadi seorang yang sukses dalam berbisnis, yang paling dibutuhkan adalah nama. Untuk memiliki nama yang dikenal oleh orang banyak hanya dengan dua cara, yaitu dengan cara membangun imej baik dan imej buruk. 
Tentunya konsekuensi yang akan kita terima berbeda, tergantung imej mana yang akan kita bangun. Karena kita ingin membangun sebuah bisnis yang halal dan baik, maka kita bangun imej baik. 

Bagaimana caranya?

1. Menciptakan kenyamanan.

Caranya adalah lakukan sesuatu yang biasa dengan cara yang luar biasa.
Jangan pernah membedakan perlakuan terhadap partner bisnis atau konsumen yang satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan berdagang/bisnis, orang akan lebih senang ketika mendapatkan pelayanan yang menyenangkan, kualitas yang memuaskan dan biaya yang sesuai.

2. Memberikan rasa aman.

Tanamkan kejujuran kepada siapapun agar orang merasa aman ketika berbisnis terhadap kita.

Kejujuran adalah mata uang yang paling berharga.

Berapapun harga dari sebuah kejujuran yang anda miliki, orang akan tetap membayarnya.

3. Menyediakan jaminan.

Dalam hal ini kita harus mempersiapkan bila kemungkinan-kemungkinan buruk terjadi, seperti kekecewaan pelanggan yang disebabkan dari ketidak tahuan kita. Rugi,,?! Ya! Pada saat itu, tapi tidak untuk seterusnya. Ketika pelanggan atau partner bisnis kita terobati dari kekecewaannya oleh kita, maka untuk seterusnya mereka akan meletakan kepercayaan penuh untuk berbisnis dengan kita.

Berita keburukan lebih cepat menyebar dari pada berita kebaikan.

Berita kebaikan apabila sudah menyebar, akan mendatangkan kebahagiaan.

4. Berbagi keuntungan.


Utuk poin ini, saya hanya mau bilang, bahwa kita juga butuh keaman, kenyaman, jaminan dan kebahagiaan dari apa yang sudah kita perbuat terhadap orang lain.

Bagaimana caranya?

Berbagi/sodakoh/jariah kepada orang2 yg membutuhkan yang ada disekitar kita.

Kebahagiaan itu ketika kita telah membuat orang lain tersenyum.

Salam bahagia.

 

Senin, 07 Januari 2019

M4SQ "Management Four Self Qwality"


Kita hidup sudah dibekali berbagai kemampuan dasar oleh Alloh SWT, dan itu sebagai tanda bahwa kita adalah mahluk yang paling sempurna. Kemampuan tersebut tidak semua orang mampu mengaplikasikannya. Dan disini penulis ingin berbagi pengetahuan dari hasil meneliti pengalaman yang sudah penulis alami. Itu semua penulis rangkum dalam sebuah teori yang disebut "Management Four Self Qwality (M4SQ)".

M4SQ adalah kemampuan dasar yang sejatinya bisa dikuasai oleh tiap orang melalui proses latihan dan pembiasaan.

Adapun penjabaran "M4SQ" antaralain;

1. Speak.

    Speak disini penulis mentafsirkan sebagai komunikasi secara umum, yaitu penyampaian pesan dari orang ke orang, orang ke kelompok, atau bahkan dari orang ke lingkungan sekitar. Semua orang bisa berkomunikasi/menyampaikan pesan, tapi tidak semua orang bisa menerima pesan dengan baik. Apakah si penerima pesan yang salah??? Tentu tidak! 
Kitalah yang semestinya belajar/berusaha menyampaikan pesan tersebut dengan baik benar dan menyesuaikan dengan kemampuan daya si penerima pesan.

Penulis mengambil contoh sederhana, bagaimana seorang ibu berkomunikasi dengan anak balitanya? Tentu dengan tutur kata yang lembut dan suara yang bernada rendah, tentunya agar si balita tidak kaget dan ketakutan. Bagaimana seorang hakim ketika memimpin sebuah sidang?? Tentunya kita semua tahu hal itu.

Intinya adalah agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan benar sesuai harapan si pemberi pesan.


2. Attitudr.


    Attitude secara umum adalah sikap.
Sikap adalah tingkah polah atau perilaku atau gesture seseorang.
Berprilaku santun sangat efektif untuk menarik simpati orang lain karena biasanya perilaku santun menjanjikan rasa aman bagi orang yang melihatnya. Bila sudah demikian, maka kita akan dapat dengan mudah diterima di lingkungan tempat kita berada pada saat itu.

3. Good thinking.


Dalam hal ini, penulis mengartikan sebagai kecerdasan berfikir(kognitif), kemampuan menganalisis, merelokasi, menerapkan, mengoreksi apa saja yang akan kita lakukan.

4. Good emosional.

Tak jarang kebanyakan dari kita lebih mengedepankan ego semata, sehingga membuat kita terlempar keluar dari zona nyaman yang memang sudah kita bangun sejak lama dan akhirnya kita berada ditempat yang tidak kita inginkan, seperti dibenci, dijauhi, digunjing bahkan sampai ada pembuangan terhadap diri kita. Tentunya hal itu tidak kita inginkan terjadi pada diri kita. Gunakan cara fikir manusiawi kita...!

"Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat."
                    Dipopulerkan oleh: Ebit.G.AD.




Sabtu, 05 Januari 2019

Hilangnya sebuah peradaban Bumiputera di tengah kaum kapitalis.

Semakin majunya teknologi informasi membuat kaum bumiputra terlena. Dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan melalui teknologi canggih membuat kaum2 expenjajahan mengambil jalan pintas yang sebenarnya itu mengkebiri bakat asli mereka yang lebih produktif dan akhirnya menjadi kaum konsumtif. Secara sadar atau tidak, mereka telah diperah tanpa diberi kesempatan untuk mengisi ulang daya kemampuan berfikir mereka, ditambah dengan sistem pendidikan yang mengamini hal itu. Kenapa tidak, sistem pendidikan menghapus pendidikan moral Pancasila yang isinya tentang moral, karakter dan jiwa kebangsaan yang justru itu adalah ruh bangsa indonesia yang mandiri. Belum lagi pendidikan sejarah yang amat sangat minim sekali, sehingga tidak cukup waktu untuk anak-anak indonesia mengenal siapa leluhur mereka melalui jenjang pendidikan formal.

Tujuan saya menyampaikan hal ini, agar pembaca berfikir ulang dan menyadari mengapa bangsa kita tidak bisa berdiri tegak baik secara sosial, ekonomi, dan budaya di negerinya sendiri. Ada hal yang dilupakan oleh kita, yaitu pentingnya pendidikan karakter baik itu yang berkiblat terhadap nasionalisme maupun agama. Dari kedua karakter ini saling mendorong untuk menguatkan satu sama lainnya.

Apa yg ada di benak anda dengan melihat lukisan di bawah ini?

Ini adalah hasil karya anak kampung yang nyaris lenyap tergerus oleh ketidak pedulian kita terhadap karya seni yang bagi sebagian orang atau bahkan kita sendiri menganggap absurt.

Pada lukisan tersebut tergambar tatapan mata keputus asaan atas nasib yang tak kunjung berubah kearah yang diinginkannya. Bukan tanpa usaha!!!, namun ketatnya persaingan pada industri yang memberikan peluang secara terbuka bukan hanya pada Bumiputera, melainkan juga terhadap expatriat yang mendapat legal standing dari kebijakan MEA.

Menurut saya, pemerintah sudah cukup bijak membuat kebijakan dalam memberi kesempatan kepada kita untuk berkreasi dan berinovasi, namun itu tidak seiring sejalan karena masih terdapat human error yang luput dari eksekusi pengawasan.

Saudaraku...!
Nasib bangsa berada ditangan Bumiputera yang mau berjuang untuk berdayakan dirinya bagi orang-orang yang ada disekelilingnya, baik dengan materil maupun moril. Yakinlah bahwa itu akan menjadikan kita lebih berjaya dan akan mendapatkan kemuliaan.